PENGARUH PEMANASAN AWAL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN SPOT FRICTION STIR WELDING DALAM PEMASANGAN RIVET ALUMUNIUM 2024

PRASETYO KOESGI, DICKY (2021) PENGARUH PEMANASAN AWAL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN SPOT FRICTION STIR WELDING DALAM PEMASANGAN RIVET ALUMUNIUM 2024. Skripsi thesis, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN YOGYAKARTA.

[img] Text
INTISARI - DICKY PRASETYO KOESGI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (87kB)
[img] Text
BAB I - dick prasetyo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (228kB)
[img] Text
BAB II - dick prasetyo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (759kB)
[img] Text
BAB III - dick prasetyo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (333kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA - dick prasetyo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (85kB)
Official URL: http://sttkd.ac.id/

Abstract | Intisari

Teknik pengelasan pada aluminium sangat perlu dikembangkan dikarenakan penggunaannya dalam bidang manufaktur sangatlah dibutuhkan khususnya aluminium 2024 yang digunakan pada penelitian ini. Logam jenis aluminium ini memiliki peranan penting pada industri manufaktur pesawat dan otomotif hal tersebut dapat perhatikan dari hampir seluruh rangka dan skin menggunakan aluminium. Selain itu metode penggabungan dua bahan material saat ini juga banyak yang sama namun banyak yang belum sesuai dengan karakteristik material yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai kekuatan tarik pada paduan aluminium dengan pengelasan SFSW tanpa pemanas dan pengelasan SFSW dengan tambahan pemanas (transient thermal). Metode Penelitian dilakukan dengan pengelasan paduan aluminium plat 2024-T3 menggunakan teknik SFSW tanpa pemanas dan teknik SFSW dengan perlakuan transient thermal. Metode pengumpulan data yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah dengan metode eksperimen, pada penelitian ini menggunakan alumunium seri Aluminum 2024-T3: skin dan doubler. Sebelum proses pengeboran terjadi untuk penggabungan aluminium pemanasan awal dilakukan pada plat menggunakan heater dengan variasi temperatur 100℃, 150℃, dan 200℃. Kemudian saat proses pengeboran dilakukan, kecepatan putar yang di gunakan adalah 1350 rpm, kecepatan tersebut di ambil berdasarkan peneliti sebelumnya dikarenakan penggabungan material dengan nilai tersebut merupakan yang terbaik. Proses riveting dilakukan setelah pengeboran (welding) menggunakan paku keling. Peningkatan temperatur pada spesimen menyebabkan sifat mekanik yang cenderung meningkat pada tiap-tiap temperatur 100℃, 150℃, dan 200℃ yang di uji coba pada kekuatan geser pada spesimen. Hasil pengujian kekuatan geser yang terbaik pada temperatur 150℃ dengan nilai sebesar 16,87 MPa. Uji kekerasan terbaik pada temperatur 200℃ dengan nilai 287,52 kg/mm. Hal ini disebabkan karena munculnya pada struktur mikro dan hilangnya efek tempa dari panas yang dihasilkan dalam proses Spot friction stir welding. Pengujian kekerasan menunjukkan bahwa nilai kekerasan dari tiap spesimen hasil dengan metode Spot friction stir welding semakin menurun.. Namun penurunan nilai kekerasan yang terjadi tidaklah sangat signifikan. Penurunan nilai kekerasan ini dikarenakan sifat material aluminium 2024 yang telah mengalami strain hardened temper di mana adanya panas yang cukup tinggi akan membuat rekristalisasi pada material spesimen. Kata kunci: spot friction stir welding, rotational tool speed, heater plat

Tipe Koleksi: Thesis (Skripsi)
Subjek: Aircraft Method > Research
Contributors:
ContributionPembimbingNIDNEmail
ContributorSehono, Sehono0610078606UNSPECIFIED
UNSPECIFIEDWicaksono, Dhimas0501069401UNSPECIFIED
Program Studi: S1 Teknik Dirgantara
Diposting Oleh: Admin Perpustakaan
Tanggal Diposting: 30 Nov 2021 04:00
Terakhir diubah: 30 Nov 2021 04:00
URI: https://digilib.sttkd.ac.id/id/eprint/1975

Actions (login required)

View Item View Item