PENANGANAN PENERBANGAN DELAYED PADA MASKAPAI CITILINK DI UNIT LANDSIDE PT. GAPURA ANGKASA DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

Putra, Efendi (2020) PENANGANAN PENERBANGAN DELAYED PADA MASKAPAI CITILINK DI UNIT LANDSIDE PT. GAPURA ANGKASA DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA. Tugas Akhir thesis, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN YOGYAKARTA.

[img] Text (ABSTRAK)
INTISARI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB)
[img] Text (BAB I)
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (239kB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (521kB)
[img] Text (BAB III)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (157kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (103kB)
Official URL: https://digilib.sttkd.ac.id/

Abstract | Intisari

Keterlambatan penerbangan merupakan hal yang sering terjadi dalam kegiatan penerbangan. Keterlambatan tersebut dirasa masih melantarkan hak-hak konsumen. Melalui Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen pemerintah mengatur hak-hak konsumen yang harus dilindungi hal tersebut, termasuk mengenai keterlambatan penerbangan. Aturan mengenai perlindungan konsumen bertujuan untuk melindungi konsumen dari pelaku usaha yang tidak beretika baik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana tanggung jawab maskapai terhadap keterlambatan penerbangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang ingin dipahami secara mendalam, pada penelitian ini dituntut perencanaan yang matang untuk menentukan tempat dan memulai pengumpulan data. metode penelitian kualitatif tidak menggunakan alat-alat pengukur dan hasil penelitian bersifat natural dalam artian tidak ada manipulasi di dalam hasil penelitian itu sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlamabtan penerbangan diatur dalam PERMENHUB NO. 89/2015 bentuk perlindungan konsumen pengguna jasa akutan udara sebatas terhadap tanggung jawab maskapai memberikan konpensasi apabila terjadi keterlambatan penerbangan. Hal ini menjadikan bentuk perlindungan konsumen dalam PERMENHUB NO. 89/2015 menjadi terbatas. Berbeda dengan undang-undang perlindungan konsumen, pelaku usaha wajib memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi banrang atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Apabila pelaku usaha tidak mengindahkan hal tersebut, konsumen dapat melakukan gugatan ganti kerugian melalui pengadilan maupun diluar pengadilan.

Tipe Koleksi: Thesis (Tugas Akhir)
Subjek: Aviation Service > Delay
Contributors:
ContributionPembimbingNIDNEmail
UNSPECIFIEDJumlad, Walid0513018404UNSPECIFIED
Program Studi: D3 Manajemen Transportasi
Diposting Oleh: Admin Perpustakaan
Tanggal Diposting: 08 Mar 2021 04:13
Terakhir diubah: 24 Jan 2022 01:31
URI: https://digilib.sttkd.ac.id/id/eprint/926

Actions (login required)

View Item View Item