STUDI INVESTIGASI PERFORMANCE PITOT TUBE TERHADAP ICING DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

RATNASARI, RESTIYANA (2020) STUDI INVESTIGASI PERFORMANCE PITOT TUBE TERHADAP ICING DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS. Skripsi thesis, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN YOGYAKARTA.

[img] Text (abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (80kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB)
[img] Text (bab 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (655kB)
[img] Text (bab 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (687kB)
[img] Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (158kB)

Abstract | Intisari

Pitot static sistem merupakan sistem yang menggunakan tekanan static dan dynamic udara yang diolah agar data yang didapat dapat ditampilkan pada instrument. Pitot merupakan tabung yang menyambung ke beberapa instrument pada cockpit sebagai acuan pilot pada saat melakukan penerbangan. Output yang dihasilkan oleh pitot ini yaitu altitude, airspeed dan vertical speed indicator. Anti icing di pesawat untuk menghindari terbentuknya es di bagian-bagian terpenting. Pitot heat yang terpasang di pesawat dilengkapi dengan electric heater yang bekerja dengan tenaga listrik dari pesawat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi kecepatan yang terjadi di luar pitot tube dengan menggunakan metode CFD untuk mengetahui pola aliran distribusi temperatur di luar pitot tube dengan menggunakan metode CFD. Dapat melakukan pembacaan kecepatan aliran udara. Penelitian ini menggunakan metode computational fluid dynamics dengan membuat pitot tube dan selanjutnya dilakukan pengujian dengan simulasi menggunakan software ANSYS Fluent. Temperatur heater yang digunakan untuk melakukan simulasi adalah 50 °C, 60 °C, 70 °C, 80 °C dan keadaan heater tidak hidup. Hasil penelitian dengan menggunakan metode CFD menunjukkan validasi dari eksperimen dan memberikan pengetahuan yang tidak terlihat di eskperimen akan terlihat. Menunjukkan ketebalan lapis batas paling tebal di jarak 76 mm dari nose. Diikuti ketebalan lapis batas 51 mm dari nose. Terakhir ketebalan lapis batas 26 mm dari nose paling tipis. Temperatur tanpa heater, temperatur heater 50 °C, temperatur heater 60 °C, temperatur heater 70 °C, dan temperatur heater 80 °C untuk ketebalan lapis batas 26 mm dari nose memiliki nilai ketebalan yang sama. Nilai Reynolds number yang paling besar terjadi pada temperatur heater 80 °C dan nilai Reynolds number yang paling kecil terjadi pada temperatur heater 50 °C.

Tipe Koleksi: Thesis (Skripsi)
Subjek: Aircraft System > Icing System > Anti Icing
Contributors:
ContributionPembimbingNIDNEmail
UNSPECIFIEDmarausna, gaguk0517038803UNSPECIFIED
UNSPECIFIEDkasmara, joni1108201833UNSPECIFIED
Program Studi: S1 Teknik Dirgantara
Diposting Oleh: Elang Panca
Tanggal Diposting: 10 Mar 2021 02:27
Terakhir diubah: 15 Nov 2023 02:13
URI: https://digilib.sttkd.ac.id/id/eprint/985

Actions (login required)

View Item View Item