Nurjayadi, Muhamad Hardinan (2019) PERAN PETUGAS PORTIR (P3) DALAM MENANGANI BAGASI PENUMPANG KERETA API DI PT KERETA API INDONESIA STASIUN BESAR YOGYAKARTA. Tugas Akhir thesis, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN YOGYAKARTA.
![]() |
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
![]() |
Text (BAB I)
bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
![]() |
Text (BAB II)
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) |
![]() |
Text (BAB III)
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB) |
Abstract | Intisari
PT Kereta Api Indonesia Stasiun Besar Yogyakarta merupakan salah satu stasiun yang menerapkan proses pemeriksaan bagasi, proses pemeriksaan bagasi tersebut dilakukan karena mengacu pada keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) NOMOR : /KEP.U/LL.006/V11/KA-2014 Tentang Standar Oprational Prosedur Pelaksanaan System Boarding di stasiun di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilaksanakan oleh petugas portir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peran Petugas Portir (P3) dalam menangani bagasi penumpang di Stasiun Besar Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif reduksi data, triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program penanganan bagasi yang dilaksanan di PT Kereta Api Indonesia Stasiun Besar Yogyakarta telah cukup mengacu kepada Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) NOMOR : /KEP.U/LL.006/V11/KA-2014 Tentang Standar Oprational Prosedur Pelaksanaan System Boarding di stasiun di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Hasil tersebut disebabkan karena petugas portir masih dinilai acuh dalam melakukan proses pemeriksaan bagasi penumpang sehingga menyebabkan barang bawaan penumpang yang tidak sesuai aturan masih didapti bebas masuk kedalam zona 2 (ruang tunggu). Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi petugas portir antara lain: kurangnya ketersediaan alat pemeriksaan, belum ditentukannya waktu check-in, tidak memiliki alat pendeteksi narkoba, keterbatasan petugas dan jumlah penumpang yang sangat banyak. Selain itu PT Kereta Api Indonesia memiliki alat penujang dalam melakukan pemeriksaan bagasi antara lain: alat timbang, metal detector, telpon PABX, handly talky, handphone, dan CCTV, adapun alat yang dibutuhkan Stasiu Besar Yogyakarta tetapi belum dimiliki adalah alat pendeteksi narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, antara lain: anjing pelacak dan mesin x-ray.
Tipe Koleksi: | Thesis (Tugas Akhir) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Subjek: | Other > Train Passenger Service | ||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Program Studi: | D3 Manajemen Transportasi | ||||||||
Diposting Oleh: | Admin Perpustakaan | ||||||||
Tanggal Diposting: | 27 Jul 2020 03:13 | ||||||||
Terakhir diubah: | 23 Jan 2024 07:03 | ||||||||
URI: | https://digilib.sttkd.ac.id/id/eprint/559 |
silahkan login terlebih dahulu untuk melihat text diatas, jika belum mempunyai akun anda dapat mendaftar akun digilib silahkan Klik disini
![]() |
View Item |